Cita Rasa Istimewa Rawon, Tongseng Kambing dan Nasi Gurih, Hidangan Khas Jatim dan Jateng yang Memanjakan Lidah Pecinta Kuliner Tradisional
MAHASISWA Culinary Art Class Akpar Majapahit giliran diajarkan Chef Hari Suseno, Dosen Pengajar Culinary Art Tristar Group, praktik masak 30 menu masakan Indonesian Cuisines yang legendaris dalam sepuluh kali pertemuan. Salah satu hidangan kuliner tradisional khas Indonesia yang cita rasanya demikian memanjakan lidah adalah Rawon, Tongseng Kambing dan Nasi Gurih.
Dua menu istimewa dari olahan daging (meat) itu
terasa kelezatannya jika dipadupadankan dengan Nasi Gurih dalam satu
hidangan untuk menu makan siang atau makan malam bersama keluarga atau relasi
bisnis. Di mata pecinta kuliner khas Indonesia, kelezatan makanan tersebut betul-betul
bikin nagih banget.
Menurut sejarahnya, Rawon merupakan olahan daging
sapi yang menjadi salah satu kreasi kuliner legendaris dari Jawa Timur. Menu
makanan yang satu ini termasuk dalam kelompok soup. Sampai saat ini, makanan
berkuah berwarna kehitaman (gelap) dari keluwak tersebut cocok banget untuk
menu hidangan makan siang (lunch) maupun makan malam (dinner) di
sejumlah rumah makan dan restoran Indonesia.
Cita rasanya yang istimewa, sejumlah rumah makan dan
restoran di Surabaya pun menyediakan menu Rawon dengan berbagai varian
dalam penyajiannya, seperti Rawon
Setan (Embong Malang), Rawon Pak Pangat Wonokromo (Ketintang Baru), Rawon Kalkulator (Taman Bungkul), Rawon Gajah Mada (Jemursari) dan Rawon Ibu Supinah (Pasar Kembang) dan Rawon Nguling (Kendangsari Industri).
Sementara itu di Solo dan sejumlah kota di Jateng,
menu makanan Tongseng Kambing menjadi pilihan utama bagi pecinta wisata
kuliner tradisional khas Indonesia. Tongseng Kambing merupakan menu
makanan dari olahan daging kambing (termasuk iga dan tetelan) yang berkuah
berwarna kuning kecoklatan di mana aroma harum bumbu rempahnya terasa banget.
Dua menu khas masakan tradisional Indonesia tersebut
juga diajarkan Chef Haris Suseno M.Par., Dosen
Pengajar Culinary Art Tristar Group, kepada
mahasiswa Culinary Art Akpar Majapahit (member of Tristar Group) Kelas A-Pagi,
di Kitchen Modern 1 Lantai 3 Graha Tristar Surabaya, Selasa (08/10/2024) pagi.
Praktik masak dua menu Indonesian Cuisines lengkap
dengan Nasi Gurih-nya pada pertemuan hari keempat itu diikuti 16 orang
mahasiswa Culinary Art Kelas A-Pagi. Oleh Chef Haris, mahasiswa yang
hadir pagi itu dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing beranggotakan 3-4
orang.
”Sesuai
dengan panduan dalam Buku Ajar (Silabus) yang telah dibagikan kepada mahasiswa,
dua menu masakan tradisional khas Indonesia, Rawon dan Tongseng
Kambing itu diajarkan kepada mahasiswa Culinary Art Class saat praktik
masak pada hari keempat,” terang Chef Haris Suseno kepada kru www.sekolahmasak.info,
di ruang kerjanya.
Sebagai
salah satu warisan budaya kuliner Nusantara yang cukup terkenal, dua menu
masakan tradisional dari Jatim dan Jateng tersebut juga diapresiasi oleh
mahasiswa Culinary Art Class untuk mempraktikkannya sendiri di Kitchen
Modern Graha Tristar Surabaya. Masing-masing tim pun harus berjibaku di hot kitchen
demi masak dua menu tradisional khas Indonesia dengan durasi masak tidak lebih
90 menit.
Gelaran
Cooking Battle ala Chef Haris itu terasa kehebohannya karena
masing-masing tim dituntut untuk tampil sebaik mungkin demi menampilkan Rawon,
Tongseng Kambing dan Nasi Gurih yang sudah di-plating
sedemikian rupa di meja display produk. Untuk standar garnish-nya sendiri biasa memanfaatkan red chili, tomato, kemangi leaf, parsley leaf dan tuilles.
Masing-masing
tim pun tampil all out demi menyiapkan menu Rawon, yang
bahannya terdiri dari beef, squash, lemongrass, kaffir leaf, oil dan water. Selain
itu, mahasiswa juga diminta membuat bumbu paste-nya dari bahan-bahan
seperti red chili, candlenut, coriander seed, turmeric, galangal, shrimp cake,
garlic, shallot, keluwak dan tamarind. Untuk condiment-nya sendiri bisa
menambahkan salted egg, fried shallot, soy beancurd dan shrimp crackers.
Selanjutnya
demi masak Tongseng Kambing yang kelezatannya terasa banget bersama kuah
bumbunya, maka bahan yang dibutuhkan meliputi lamb, salam leaf, light cocomilk,
galangal, lemongrass, tomato, scalion, hot chili, fried shallot dan lime. Untuk
membuat spices-nya sendiri maka bahan yang diperlukan adalah garlic,
shallot, peppercorn, candlenut, turmeric, ginger, coriander dan salt
secukupnya.
Sebelum
gelaran cooking battle tersebut, mahasiswa juga diminta untuk masak Nasi
Gurih. Bahannya meliputi rice, cocomilk dan oil, sedangkan spices-nya
adalah shallot, salam leaves dan salt. Keberadaan Nasi Gurih ini agar saat
mem-plating hasil masakannya nanti setara dengan tampilan masakan yang
biasa dihidangkan di hotel-hotel berbintang atau restoran terkenal di Surabaya
dan sekitarnya.
Setelah
berjibaku di hot kitchen sekitar 1,5 jam, hasil masakan mahasiswa
Culinary Art baik dari Tim A, B, C, D maupun Tim E, kemudian dikritisi dan
dinilai oleh Chef Haris Suseno dari aspek tampilan dan kreativitas,
tekstur serta cita rasanya, sesuai standar industri perhotelan. Good jobs! Bro
& Sis. So cool …
Jika
Anda tertarik dengan kegiatan mahasiswa Culinary Art Class Akpar Majapahit dan
ingin bergabung menjadi mahasiswa Akpar Majapahit (member of Tristar
Group), silakan datang ke Graha Tristar
Jl. Raya Jemursari No 244 Surabaya,
Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822,
0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar