SEBANYAK 18-an mahasiswa Pastry Art Tristar Manyar (Trestelle Accademia Pasticceria) Kelas A dan B, antusias mengikuti praktik masak membuat Ote-Ote Porong yang legendaris bersama Chef Vivi Liong. Praktik membuat makanan tradisional dari Tiongkok itu dihelat di Kitchen Modern Food University Indonesia Jl. Manyar Kertoarjo No. 74 Surabaya, pekan kedua Desember 2021 lalu.
Sebelum bekerja di kitchen, mahasiswa Pastry Art Class Tristar Manyar dibekali pengetahuan singkat dari sejarah Ote-Ote Porong yang legendaris itu oleh Chef Vivi. Di daerah lain, ote-ote dikenal dengan sebutan Bakwan Sayur atau Bala-Bala.
Sementara masyarakat Jawa Timur menyebutnya dengan istilah ote-ote. Irisan sayur kol dan wortel yang kemudian diberi tepung dan telur, diaduk-aduk, untuk kemudian digoreng sesendok demi sesendok. Atau biasanya menggunakan cetakan sendok sayur untuk membentuknya.
Namun, Ote-Ote
Porong berbeda dengan jauh dari arti nama asalnya. Ote-Ote Porong
memiliki isian daging, tiram, dan rumput laut. Ada dua pilihan daging yakni
daging babi dan daging ayam. Bentuknya juga unik, seperti piring terbang.
Ote-Ote Porong pertama kali muncul dari seorang keluarga asal Kota Fuzhou, Tiongkok. Mereka lalu pindah ke Indonesia karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak cukup baik. Tibalah mereka di Porong.
Mereka membuka kedai khas Fuzhou di mana salah satu menunya yakni ote-ote yang cita rasanya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Ote-ote itu kemudian dikenal dengan sebutan Ote-Ote Porong.
Saat itu, bahan dasar Ote-Ote Porong terdiri dari daging babi cincang, tiram, rumput laut, dan berbagai tambahan bumbu lain yang diaduk menjadi satu. Lalu dicetak, dan digoreng dalam minyak yang sangat panas sehingga saat matang. Bentuknya seperti piring terbang dan berwarna kecoklatan. Rasanya sangat lezat.
Dahulu, Ote-Ote
Porong hanya bisa dinikmati di kedai yang terletak di Jalan Raya Porong.
Tepatnya di daerah luar kota Surabaya menuju Malang. Bangunan kedainya sangat
kuno karena memang sudah lama berdiri. Meskipun begitu, pengunjungnya selalu
ramai. Banyak di antara pengguna jalan yang sengaja mampir untuk membeli Ote-Ote
Porong.
Kini, lanjut Chef
Vivi Liong, wisatawan bisa lebih mudah lagi menikmati lezatnya Ote-Ote
Porong. Pemilik usaha Ote-Ote Porong membuka sejumlah cabang di
pusat-pusat perbelanjaan terkemuka di Surabaya.
Harga Ote-Ote
Porong yakni Rp 18.000 per biji. Selain itu, jika masih kurang puas, pengunjung
bisa memesan ote-ote yang berukuran lebih besar. Untuk ukuran ini harga yang
dibanderol yakni Rp 25.000 per bijinya.
Ote-Ote khas Porong, Sidoarjo memiliki kekhasan
rasa dibandingkan ote-ote pada umumnya. Pasalnya, Ote-Ote Porong terbuat
dari kedelai putih yang direndam sampai lunak dan di-blender hingga
halus bersama bumbu lainnya. Kedelai yang sudah dihaluskan diaduk dengan tepung
beras dan bawang putih.
Setelah itu digoreng dengan aneka bahan untuk isiannya, seeprti daging ayam, tiram, tuna, dan lain-lainnya. Resep Ote-Ote Porong. Bahan untuk membuat kulit terdiri dari 250 gram kedelai putih, rendam dalam air selama 10 jam 500 ml air 500 gram tepung beras 50 gram bawang putih Garam secukupnya Minyak goreng secukupnya
Sedangkan untuk membikin filling-nya bahannya meliputi 100 gram rumput laut kering, siram dengan air hingga lunak, tiriskan 250 gram daun bawang iris 500 gram daging ayam/tiram/tuna kalengan/daging cincang, iris tipis 4 siung bawang putih Garam dan gula secukupnya Kecap manis dan minyak wijen secukupnya 125 garam cabai rawit
Cara membuat Ote-Ote Porong. Blender kacang kedelai, bawang putih, dan air hingga lembut. Tambahkan tepung beras dan garam, aduk-aduk sampai rata. Panaskan dua sendok makan minyak goreng dalam wajan. Tambahkan dengan bawang putih, tumis hingga harum. Masukkan ayam, masak lagi hingga setengah matang, tambahkan kecap manis dan gula. Masak hingga matang, tuang minyak wijen dan angkat.
Selanjutnya panaskan minyak sebanyak 1,5 liter
dalam wajan, siapkan sendok sayur yang telah direndam dalam minyak panas. Ambil
sedikit adonan kacang kedelai, lalu oleskan tipis-tipis di dalam sendok sayur.
Isi sendok sayur dengan daun bawang, rumput laut, dan tumisan ayam. Tutup
adonan dengan kulit dan goreng kembali tipis-tipis.
Masukkan ke dalam wajan dan tunggu selama satu
menit lalu ketuk-ketuk hingga ote-ote terlepas dari sendok sayur. Lakukan
penggorengan hingga kedua sisi berwarna kecoklatan, angkat dan sajikan dengan
cabai rawit. Hmmm lezatnya …!
Anda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas
akademika Tristar Group (termasuk Akpar Majapahit), silakan daftarkan diri Anda
dengan datang langsung ke Graha Tristar
Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812
3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar