PASCA liburan akhir tahun, Natal dan Tahun Baru 2022, mahasiswa Culinary Art Class Tristar Samator (Trestelle Accademia Culinaria) yang berkampus di Sky Suites SOHO-Samator Land Jl. Raya Kedung Baruk No. 26-28 Surabaya, kembali masuk kuliah dan mulai beraktivitas di hot kitchen untuk belajar aneka kreasi masakan khas dari Asia (Asian Cuisines) yang unique, tasty & deliciously.
Kuliah hari pertama di Kampus B, Senin (17/01/2022)
pagi itu, Dosen
Pengajar Culinary Art Tristar Samator Chef Adeline Nadia Daniel, mengajarkan teknik masak Shawarma, makanan
khas dari kawasan Middle East (Timur Tengah) dan Asia Barat yang lezat
banget. Shawarma itu tampilannya mirip banget dengan Kebab, ada
kulit (skin) dan isian (filling)-nya.
Shawarma atau Shawurma atau Shawerma (Bahasa
Arab), adalah sebuah hidangan daging dari Arab Levantine, di mana daging domba,
ayam, kalkun, sapi (sapi muda), kerbau atau daging lainnya dimasukkan pada
sebuah besi panjang (umumnya sebuah spit vertikal di restoran-restoran) dan
dipanggang.
Menurut Chef Della, pengenalan menu masakan khas
dari kawasan Middle East (Timur Tengah) dan Asia Barat kepada mahasiswa Culinary
Art Class Tristar Samator itu merupakan bagian dari diplomasi kuliner. Hal ini
merupakan langkah yang cermat demi memperkenalkan karya budaya masakan suatu
negara ke pasar global.
Sejauh ini apa yang diketahui sebagian orang tentang
Shawarma dan Kebab adalah makanan identik yang berasal dari
kawasan Timur Tengah (Arab). Meskipun di antara mereka juga tidak tahu pasti
asal makanan unik ini dan perbedaan di antara keduanya.
Berdasarkan referensi dari World of Cuisines 2020,
Shawarma adalah makanan tradisional dari Suriah, sedangkan Kebab
sendiri berasal dari Turki (Asia Kecil). Shawarma adalah hidangan
menggunakan daging sebagai topping. Jenis daging yang biasa digunakan adalah
ayam dan domba.
Metode memasak hidangan khas ini adalah dengan
menumpuk daging di besi panjang dan memanggangnya sepanjang hari dengan cara
memutarnya di depan api memakai panggangan listrik atau gas.
Shawarma biasanya dimakan dengan roti Chapati. Chapati
dikenal sebagai roti tak beragi (tanpa ragi) dan pipih. Selain daging, Shawarma
biasanya menyertakan tahini, hummus, tomat dan acar.
Shawarma juga bisa menggunakan kubis, wortel, kentang goreng
dan diisi dengan tiga jenis saus, yakni saus tomat, mayonnaise dan saus rahasia
yang diformulasikan khusus oleh Chef Della. Selanjutnya, Shawarna
itu dibungkus dengan menggunakan roti Chapati.
Sedangkan Kebab Turki menggunakan aneka jenis
daging termasuk domba, ayam, kalkun dan sapi. Pilihan jenis daging untuk
membuat Kebab lebih bervariasi daripada Shawarma. Cara memasaknya
pun hampir sama, dengan memanggang daging ditusuk sate. Lalu disajikan dengan
paprika, saus dan dibungkus roti pita atau Tortilla Meksiko.
”Meskipun isi Kebab kurang lebih sama dengan Shawarma,
yakni roti dan sayuran (salad), tetapi perbedaannya adalah pilihan daging yang
bervariasi,” terang Chef Della di hadapan anak didiknya di Kitchen
Modern Tristar Samator, Senin (17/01/2022) pagi. Good jobs! Chef.
Super impressive …
Anda
tertarik kegiatan mahasiswa Culinary
Art Class dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Tristar
Samator (member of Tristar Group), silakan datang langsung ke Graha Tristar Jl. Raya Jemursari 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau
0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar