Serunya Mahasiswa D4
Prodi Bisnis Jasa Makanan Buat Manisan Buah dan Asinan Sayur Skala Industrial
UNTUK kali kesekian 10 orang mahasiswa D4 Prodi Bisnis Jasa Makanan (BJM) Politeknik Surabaya (member of Tristar Group), tampil di Kitchen Modern Kampus D Plaza Segi Delapan Sukomanunggal, Surabaya Barat, Senin (07/02/2022), pekan lalu, demi membuat Manisan Buah Salak dan Asinan Sayur skala industrial, bersama Dosen Pengajar Food Technology Application Tristar Group Chef Endang Sri Rahajoe M.MPar.
”Praktik
Food Technology yang saya ajarkan kepada mahasiswa itu resepnya mengacu
pada kebutuhan industrial. Dengan demikian mereka bisa mempraktikkannya sendiri
di rumah atau masih baru belajar pada skala home industry,” terang Chef
Endang kepada kru www.sekolahmasak.info di ruang
kerjanya, pekan lalu.
Materi
praktik kali ini adalah membuat Manisan Buah Salak dan Asinan Sayur.
Menurut Chef Endang, memasuki musim hujan saat ini, panenan buah salak dengan
nama ilmiah Salacca zalacca, cukup melimpah di sejumlah daerah
penghasil buah-buahan tropis.
Salak
adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan dalam keadaan segar setelah
dipetik dari pohonnya yang berduri. Dalam Bahasa Inggris, buah tropis nan
eksotis yang satu ini disebut juga snake fruit, karena kulitnya mirip dengan
sisik ular.
Terlepas
dari tampilan luarnya, eksistensi buah salak dimusim panen memang membawa berkah
bagi petani yang membudidayakannya. Hanya saja pas musim panen raya salak seperti
saat ini, tidak diimbangi dengan harga jual yang baik atau katakanlah stabil di
tingkat konsumen.
Alih-alih
bisa meraih untung dari hasil kebunnya, panen salak yang melimpah terkadang
bikin petani terpukul karena harga jual pas panen raya itu malah merosot
drastis. Di pasar tradisional harga buah salak hanya dibandrol Rp 10.000 per
kilogram, sedangkan di pasar modern atau pusat-pusat perbelanjaan (mall) harganya
bisa dua kali lipat atau tembus Rp 20.000 per kilogramnya.
Petani
kubis dan wortel di Batu dan Bromo juga mengalami kendala yang sama ketika memasuki
musim panen raya. Harga jual kedua komoditas sayur mayur itu pun bisa saja anjlok
yang tak terkendali jika produksinya melimpah sedangkan serapan pasar relatif tetap
apalagi sampai turun.
Demi
mengurangi kerugian petani akibat jatuhnya harga pada saat panen raya, maka ada
terobosan cerdas melalui penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) berupa
pengolahan buah salak menjadi Manisan Buah dan pengolahan kubis (daun
kol), wortel, mentimun, selada dan tauge (kecambah kacang hijau) menjadi Asinan
Sayur yang bernilai ekonomi tinggi daripada komoditas hasil pertanian itu
dijual segar apa adanya.
Melalui
pendekatan food technology yang aplikatif, mahasiswa D4 Prodi Bisnis
Jasa Makanan juga diajarkan cara membuat Manisan Buah berbasis Salak
dan Asinan Sayur dari Kubis (Brassica oleracea), Wortel (Daucus
carota), Mentimun (Cucumis sativus), Selada (Lactuca
sativa) dan Tauge atau Kecambah Kacang Hijau (Vigna
radiata) dalam skala industrial oleh Chef Endang Sri Rahajoe.
Buah dan sayuran
dikenal mengandung banyak vitamin dan gizi yang baik untuk tubuh. Namun tidak
sedikit orang terutama anak-anak yang tidak suka makan buah dan sayuran,
Padahal ada banyak cara membuat atau mengolah buah dan sayuran menjadi makanan
yang enak, segar dan bikin ketagihan.
Selain bisa dikonsumsi
langsung atau dibuat sayur, sayuran bisa dimasak atau dibuat jadi kudapan lezat
yang menggugah selera. Salah satu jajanan yang bikin nagih dari bahan utama buah
dan sayuran adalah Manisan Buah dan Asinan Sayur.
”Kalau Manisan
Buah rasanya cenderung menyegarkan, dingin dan manis, sedangkan Asinan
Sayur itu punya cita rasa menyegarkan, dingin, perpaduan asam, pedas dan
manis,” ujar Chef Endang di hadapan anak didiknya.
Untuk
itu, pihaknya ingin membekali mahasiswa
D4 Prodi Bisnis Jasa Makanan (BJM) Politeknik Surabaya cara membuat Manisan
Buah dan Asinan Sayur. Dengan mempraktikkannya langsung, maka mahasiswa
pun layak jika diproyeksikan menjadi calon foodpreneur baru yang andal di
era millennial saat ini.
Menurut Chef Endang, Manisan Buah dan Asinan
Sayur akan terasa nikmat jika dikonsumsi saat santai di siang hari.
Menariknya lagi, Asinan Sayur, khususnya, bisa dikombinasikan dengan
bahan lain seperti buah favorit (nanas, mangga atau salak).
Dalam praktik kali ini, untuk Manisan Buah
memanfaatkan buah salak, sedangkan Asinan Sayur memadupadankan antara kubis
(daun kol), wortel, mentimun, selada, nanas dan salak dalam satu tampilan yang
cantik, menarik dan berkelas.
Sementara
itu Asinan Sayur khas Bogor yang legendaris biasanya memanfaatkan
bahan-bahan seperti bengkoang, mentimun, wortel, daun kol dan tauge. Untuk
bahan kuahnya sendiri terdiri dari gula, air, cabai merah keriting, cabai rawit
merah, terasi (bakar sebelum diolah lebih lanjut), gara, dan perasan jeruk
nipis. Sebagai pelengkapnya ada kerupuk dan kacang tanah yang sudah disangrai.
”Dari materi praktik Food
Technology Applications ini, saya mengharapkan lahir foodpreneur
baru yang andal dari West Campus,” tandas Dosen Pengajar Food
Technology Tristar Group ini, usai mendampingi anak didiknya mengemas Manisan
Buah dan Asinan Sayur dalam wadah plastik transparan lengkap dengan
tutup berikut etiket nama produknya. Good jobs! Bro & Sis.
Very impressive ...
Untuk informasi lebih
lanjut terkait program baru D4 Prodi
Bisnis Jasa Makanan (BJM) Politeknik Surabaya di Gedung Graha Tristar, Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, silakan Anda menghubungi Telp. (031) 8433224-25, 8480823, Telp. (031) 8433224-25, 8480821-22, 081 330 350 822, 0812
3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar