twitter
S1 Teknologi Pangan

Culinary - Patisserie - Culinology - Molecular Gastronomy.



Food Technology.

Tristar Institute - Jemursari 244 - Surabaya

Info: 081234506426 - 081233752227.

Pages

Kamis, 28 Maret 2019

Dari Acara ’Cooking Battle’ Bersama Chef Thomas Denny - Dua Kelompok Mahasiswa Baru Culinary Kelas Siang Diadu Buat Masakan ”Chicken Le Cordon Bleu & Spaetzle”

Dari Acara ’Cooking Battle’ Bersama Chef Thomas Denny

Dua Kelompok Mahasiswa Baru Culinary Kelas Siang Diadu Buat Masakan ”Chicken Le Cordon Bleu & Spaetzle”

BERBEDA dengan rekan-rekannya di Kelas Pagi, delapan mahasiswa baru D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit Konsentrasi Culinary Triwulan I Kelas Siang justru dibagi dua kelompok masing-masing beranggotakan empat orang, untuk diadu (cooking battle) membuat Chicken Le Cordon Bleu & Spaetzle di Dapur Culinary Tristar Institute Jl. Raya Jemursari No. 234 Surabaya, Senin (27/08/2018) siang.
Dua kelompok mahasiswa yang mengikuti cooking battle itu adalah Natasya, Phillbert, Christabel dan Brenda (Kelompok 1), sedangkan anggota Kelompok 2 terdiri dari Alya, Nadia, Dini dan Benny. Masing-masing kelompok tampil all out demi menghasilkan dua produk masakan Continental Food seperti yang ditentukan dosen penguji, Chef Thomas ‘Hibachi’ Denny di Dapur Culinary Tristar Institute.
Sebelum maju ujian, mereka sudah prepare bahan masakan untuk memasak Chicken Le Cordon Bleu dan Spaetzle di Toko 9 (Store) sejak Jumat (24/08/2018), akhir pekan lalu,  sekalipun ujian masaknya sendiri baru dihelat pada Senin (27/08/2018) siang, mulai pukul 13.00-14.30 WIB atau durasi ujian praktik masak itu sekitar 1,5 jam.
Cooking battle membuat dua menu masakan Continental Food di Dapur Culinary Tristar Institute siang itu waktunya dibatasi maksimum 1,5 jam sejak prepare bahan masakan, mengolah masakan tersebut, mem-plating dan menyajikannya di hadapan juri,” kata Chef Thomas Denny kepada kru www.culinarynews.info di ruang kerjanya, Senin (27/08/2018) siang.
Kriteria penilaian ujian praktik masak kali ini menekankan pada tiga aspek yakni tampilan (plating), tekstur (texture) dan cita rasa (taste) dengan bobot nilai masing-masing 30 persen, 30 persen dan 40 persen, sehingga totalnya 100 persen.
Dari tiga kriteria penilaian tersebut, tim juri –Chef Thomas dan Chef Yenata-- ingin melihat sejauh mana pemahaman mahasiswa seputar teknik penggunaan panas (api), juga ingin mengetahui sejauh mana kreativitas anak didiknya pada saat mem-plating hasil masakan mereka agar penampilannya ciamik.
”Selain itu, penggunaan api juga pegang peranan penting. Kapan penggunaan api kecil, api sedang dan api besar ketika mereka memasak. Pengaturan ini juga perlu manajemen waktu agar tidak terjadi under cook atau over cook. Kalau under cook daging ayam belum matang, sedangkan over cook masakan bisa gosong,” terang Chef Thomas di hadapan anak didiknya seusai ujian tersebut.
Menyinggung tentang materi cooking battle tersebut, menurut Chef Thomas relatif mudah karena sudah pernah dipraktikkan sebelumnya dan resepnya sendiri –Chicken Le Cordon Bleu dan Spaetzle--- tersaji lengkap di Buku Ajar (Silabus) Aneka Resep Kuliner yang sudah dibagikan kepada mahasiswa baru Culinary Class Triwulan I Kelas Pagi, Kelas Siang dan Kelas Malam.
”Kedua menu masakan Continental Food  tersebut selain terkenal di kalangan industri perhotelan sendiri, juga sering dijadikan pilihan oleh sejumlah executive chef saat mereka menguji calon asistennya sebelum dipekerjakan di hot kitchen sebuah hotel berbintang atau kapal pesiar,” terang Chef Thomas ‘Hibachi’ Denny.
Sebelum diadu dalam acara cooking battle, delapan mahasiswa baru Culinary Kelas Siang ini telah dibekali pengetahuan seputar teknik Dasar Memasak dan praktik membuat aneka masakan Continental Food secara individual selama hampir sebulan, di Dapur Culinary 3, Lantai 3, Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya.
Sementara itu, untuk pelaksanaan ujian praktik masak pada sesi yang kedua, akhir September 2018 mendatang, pihaknya minta setiap mahasiswa mulai mempersiapkan diri untuk membuat kreasi masakan menurut versi mereka sendiri. ”Resep masakan itu tidak ada di Buku Ajar (Silabus). Upaya ini demi memupuk kreativitas setiap personel mahasiswa baru Culinary Class sejak dini,” tandasnya.
Anda tertarik kegiatan mahasiswa Culinary Class dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan datang langsung ke Kampus Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar