twitter
S1 Teknologi Pangan

Culinary - Patisserie - Culinology - Molecular Gastronomy.



Food Technology.

Tristar Institute - Jemursari 244 - Surabaya

Info: 081234506426 - 081233752227.

Pages

Selasa, 06 Februari 2018

Praktik Entrepreneurship Bersama Chef Arwati SE - Bermodal Patungan, Mahasiswa Pastry Class Akpar Majapahit Triwulan III Dodolan Aneka Kreasi Produk Pastry

Praktik Entrepreneurship Bersama Chef Arwati SE

Bermodal Patungan, Mahasiswa Pastry Class Akpar Majapahit Triwulan III Dodolan Aneka Kreasi Produk Pastry
 
SELAMA empat hari kerja, terhitung mulai Jumat (01/12/2017) hingga Rabu (06/12/2017), 15-an mahasiswa Pastry Class Akpar Majapahit Triwulan III belajar entrepreneurship (kewirausahaan) di Laboratorium Praktik Pastry Tristar Institute Jl. Raya Jemursari No. 234 Surabaya, di bawah bimbingan Dosen Pastry Akpar Majapahit, chef Arwati SE.

Mereka all out mengaplikasikan mata kuliah entrepreneurship dengan menjajakan aneka kreasi produk pastry mulai dari banana nugget hingga silky pudding dalam kemasan di lingkungan kampus (Gedung Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya) maupun di luar kampus Akpar Majapahit.
Untuk memudahkan pekerjaan dan pembagian tugas di lapangan, 15 mahasiswa Pasrtry Class (P3) Triwulan III tersebut dibagi tiga kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan lima orang mahasiswa Pastry Class (P3).
Kelompok 1 P3 yang beranggotakan Rona Putri Addellya, Eric Tasyana Setiawan, Steven Leonardo Santoso, Rachel Dharmadipraja dan Sophia Sela Maitreya, sepakat membuat banana nugget.
Sedangkan Kelompok 2 P3 anggotanya terdiri dari Shela Prenatania, Galuh Rizky Pratama, Cherry Mas Aldev, Excel Bayu Samudra dan Muhammad Zaini, sepakat untuk membuat silky pudding.
Sementara itu Kelompok 3 P3 yang personelnya meliputi Astrid, Christy, Raditya, Harry dan Yanti menampilkan kreasi produk pastry unggulannya untuk dipasarkan secara friend to friend (F to F), sejak akhir pekan lalu sampai Kamis (07/12/2017).
Kepada kru www.culinarynews.info, di Laboratorium Praktik Pastry Tristar Institute, Selasa (05/12/2017) siang, Rona Putri Adellya mengatakan, untuk mengaplikasikan mata kuliah entrepreneurship yang diajarkan di kelas, mereka sepakat urunan Rp 50 ribuan per orang, sehingga terkumpul modal usaha Rp 250 ribu.
”Dengan modal sebesar itu, kami belanjakan bahan-bahan seperti pisang kepok, keju, oreo, green tea, meses, kacang dan bahan pendukung lainnya untuk membuat banana nugget  dan wadah dari plastik transparan ukuran 15 x 20 cm2,” ujarnya. 
Untuk mengolah bahan-bahan itu menjadi banana nugget yang siap jual, maka mereka sudah prepare sejak H-1. Baru keesokan harinya, mereka membuat 15 pak banana nugget pesanan  dari 15 orang pelanggan dari lingkungan kampus maupun dari luar kampus Akpar Majapahit.
Menurut keterangan Rona, pada hari pertama, tepatnya Jumat (01/12/2017) pagi, proses pembuatan banana nugget sebanyak 15 pak dilakukan di rumah bersama seluruh anggota Kelompok 1 (P3). Sedangkan pada hari kedua sampai keempat, mereka sepakat membuat banana nugget di dapur milik kampus, sehingga di-charge untuk sewa dapur sebesar 20 persen dari omzet penjualan.
Pada penjualan hari kedua sampai keempat, berturut-turut laku tiga, tujuh dan lima pak banana nugget. Produk pastry hasil kreasi Kelompok 1 (P3) itu isinya pisang kepok dibungkus tepung kemudian dihias dengan aneka topping dari keju, green tea, oreo, meses dan kacang. Setiap pak isinya delapan buah banana nugget dibandrol Rp 20 ribuan.
”Pemesan banana nugget produk andalan kami ini bisa memilih topping-nya sesuai selera. Sejak dikenalkan kali pertama akhir pekan lalu sampai kemarin, yang menjadi best seller adalah banana nugget dengan topping keju dan oreo,” kata Rona di dampingi Rachel dan Sophia, Selasa (05/12/2017) siang.
Sementara itu, Shela Prenatania, mewakili anggota Kelompok 2 (P3) yang fokus menjajakan silky pudding hanya melayani pemesanan melalui WhatsApp (WA) alias by order, ternyata hasilnya cukup efektif.
Dengan bermodalkan patungan Rp 50 ribu perorang sehingga terkumpul modal Rp 250 ribuan, ternyata penjualan silky pudding Kelompok 2 (P3) laris manis, sejak ditawarkan pada hari pertama (Senin, 04/12/2017) dan hari kedua (Selasa, 05/12/2017).
”Pada hari pertama, kami mampu menjual 19 cups produk silky pudding yang setiap cup-nya dipatok Rp 7.000,- dari harga pokok produksi (HPP) Rp 4.000-an. Dengan demikian kami mengambil untung sekitar 60 persenan dari harga pokok,” terang Shela, sapaan akrab Shela Prenatania kepada kru www.culinarynews.info, kemarin siang.
Sementara itu pada penjualan hari kedua, pihaknya sanggup menjual silky pudding sebanyak 11 cups, sedangkan untuk prepare pada hari ketiga (Rabu, 05/12/2017) dan keempat (Kamis, 06/12/2017), pihaknya open order kepada calon pembeli yang memang suka banget dengan silky pudding yang dikemas cantik desain kekinian.
Baik Rona maupun Shela mengungkapkan, dari dosen pembimbing memang membatasi praktik entrepreneurship kali ini hanya berjalan selama sepekan. Pasalnya, pada Jumat (08/12/2017), setiap kelompok diminta tampil untuk mempresentasikan laporan business plan-nya masing-masing di hadapan chef Arwati.
Untuk bisa tampil all out pada presentasi laporan business plan tersebut, maka ketua Kelompok 1, 2 dan 3 (P3), sepakat tidak lagi berjualan melainkan fokus membuat laporan business plan agar tidak memalukan ketika harus tampil di hadapan dosen pembimbing.
Program pembelajaran sekaligus praktik entrepreneurship (kewirausahaan) ini selain dilakoni mahasiswa Pastry Class Triwulan III, juga serentak diberlakukan kepada mahasiswa Pastry Class Triwulan II dan Triwulan I di Dapur Pastry 1 (P1) yang diasuh chef Otje Herman Wibowo dan Dapur Pastry 2 (P2) yang sehari-hari dibimbing chef Renny Savitri.
Anda tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan datang langsung ke Kampus Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar