Dua Tim Mahasiswa
Culinary Art Class All Out Buat Banh Mi dan Banh Xeo, Dua Kreasi Masakan Khas
dari Vietnam
PRAKTIK masak Asian Cuisines bersama Chef Thomas Denny kali ini mengangkat dua kreasi masakan khas dari Vietnam, Banh Mi dan Banh Xeo. Praktik masak yang dikemas ala cooking battle itu digelar di Laboratorium Praktik Culinary Lantai 3 Graha Trstar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Senin (25/01/2021) siang. Cooking battle itu sendiri melibatkan dua tim dari tujuh mahasiswa Culinary Art (C2) Akpar Majapahit Kelas Siang, yang hadir siang itu.
Oleh Chef Thomas, tujuh mahasiwa Culinary Art Class tersebut dibagi dua tim, masing-masing beranggotakan tiga dan empat orang. Selanjutnya mereka di-battle untuk masak Banh Mi dan Banh Xeo. Selain diadu kemampuan masaknya (dari aspek tesktur dan rasanya), juga dinilai tampilan dan kreativitasnya saat mem-plating hasil masakan itu saat disajikan di atas meja display.
Tak
pelak jika tantangan Chef Thomas itu direspons oleh kedua tim mahasiswa
untuk tampil all out saat praktik masak dua resep masakan Vietnamese
Food (termasuk dalam Asian Cuisines), yakni Banh Mi dan Banh Xeo yang superenak rasanya.
Demi
hasil yang terbaik, Dosen Pengajar Culinary Tristar Group itu pun mensupervisi
langsung aksi seru anak didilknya, saat mereka praktik membuat dua menu masakan khas dari Vietnam tersebut di Kitchen Modern
Graha Tristar Surabaya.
Demi
memudahkan pekerjaan di kitchen, Chef
Thomas lalu menugaskan anak didiknya menyiapkan bahan masakan termasuk bumbunya
untuk masak dua menu masakan khas dari Vietnam itu sesuai arahan dosen pengajar
karena resepnya memang tidak tersedia di dalam Buku Ajar (Silabus) yang
dipegang mahasiswa.
Untuk
membuat Banh Mi, ada beberapa tahapan
pekerjaan yang harus dijalankan. Pekerjaan tahap pertama adalah menyiapkan French
Bouquet (roti tawar) dibelah tengahnya kemudian di-toast dengan
butter.
Sedangkan
pekerjaan tahap selanjutnya menyiapkan sejumlah bahan lainnya yang terdiri atas
daiko rapfish, carrot diilis model julienne panjang, coriander leaf, rice
vinegar, garlic-nya sendiri di-chop, fish sauce, salt, pepper, butter,
mayonnaise, cucumber dan breast chicken.
Untuk
breast chicken-nya sendiri di-slice tipis lalu ditambahkan seasoning,
gula dan garlic sebelum di-grill di mesin pemanggangan, sedangkan
cucumber cukup hanya di-slice saja. Jika semua suda siap, maka teknik plating
sebelum Banh Mi itu disajikan harus urut mulai roti tawar diolesi
mayonnaise, taruh chicken yang sudah di-grilled, daiko dan coriander
leaf agar tampilannya menarik.
Sementara
itu bahan yang dibutuhkan untuk membuat Banh
Xeo terdiri dari rice flour, sugar, salt, turmeric powder, coconut milk,
egg dan water. Semua bahan ini di-mix dalam satu wadah, warna adonannya
kekuningan dan gurih rasanya. Adonan tepung beras yang sudah dibumbui ini demi
membuat skin-nya atau yang biasa disebut Crepes.
Untuk
filling-nya Banh Xeo sendiri, bahannya meliputi garlic yang di-chop
dulu baru kemudian di-saute, sedangkan shrimp (udang) yang sudah
dibersihkan kulit dan dibuang ekornya lalu potong jadi dua, beansprout dan
corriander leaf.
Sebelum
mem-plating Banh Xeo, masih ada satu pekerjaan lagi yakni membuat
sauce-nya (Nouc Cham Sauce). Bahan yang dibutuhkan untuk membuat
saus Nouc Cham terdiri dari fish
sauce, garlic, carrot dan ditambahkan seasoning.
Setelah
semua pekerjaan di kitchen tuntas, barulah masakan itu di-plating lebih dulu agar tampil cantik dan menarik saat disajikan di
atas meja. Kali ini mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat dua kreasi tampilan
Banh Mi dan Banh Xeo sesuai
kreativitas masing-masing tim.
Hasil
plating-an mahasiswa tersebut kemudian
di-display di atas meja uji untuk
dinilai dari tiga aspek, yakni tampilan, tekstur dan citarasanya. Penilaian ini
mengacu pada Standard Operation Procedure
(SOP) yang biasa diaplikasikan di industri perhotelan.
”Cooking
battle antara dua kelompok mahasiswa itu bertujuan agar mahasiswa terbiasa
dengan sistem kerja di kitchen yang penuh tekanan namun hasil kerjanya tetap
mengacu pada standar industri perhotelan. Setidaknya ada tiga kriteria yang menjadi
tolak ukurnya, yakni tampilan, tekstur dan rasa,” terang Chef Thomas Denny kepada kru www.sekolahmasak.info di ruang
kerjanya.
Anda
tertarik kegiatan mahasiswa Culinary Art Class dan ingin menjadi bagian dari
civitas akademika Akpar Majapahit, silakan datang langsung ke Gedung Graha Tristar Jl. Raya Jemursari 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau
0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar