Ayam Panggang Khas
Magetan yang Enak dengan Sambal Tomat & Lalapan, Cocok jika Disantap ala Makan
Lesehan
KEPOPULERAN Ayam Panggang Khas Magetan yang disajikan bersama dengan Sambal Tomat dan Lalapan-nya untuk disantap ala makan lesehan, menginspirasi Dosen Pengajar Culinary Art Akpar Majapahit Chef Nadya Ratri Aryani S.Pd., M.Kes., untuk menggelar cooking demo menu masakan Indonesian Cuisines yang bertajuk Ayam Panggang Khas Magetan, Kamis (21/01/2021) pagi.
Acara Cooking Demo with Chef yang dihelat di
Laboratorium Praktik Culinary Lantai 3 Graha Tristar Surabaya, pagi itu,
dihadiri sekitar 10-an mahasiswa Culinary Art (C2) Akpar Majapahit Kelas Pagi,
yang sehari-hari dibimbing Chef Nadya Ratri Aryani.
Sebagai salah satu warisan budaya kuliner Nusantara, Ayam Panggang Khas Magetan ini tiga hanya popoler di lidah orang Magetan dan sekitarnya, namun saat ini semakin meluas setelah dikenal oleh orang-orang yang berasal dari daerah lain di Jatim, Jateng, Jabar, DKI Jakarta dan Bali.
Mereka
mengenal gurihnya Ayam Panggang Khas Magetan yang disajikan bersama
dengan Sambal Tomat dan Lalapan-nya saat travelling ke daerah
Magetan yang terkenal dengan objek wisata Telaga Sarangan, Taman Wisata
Genilangit Poncol atau Mojesemi Park, dengan pemandangan nan eksotik.
Berkat
kelezatannya itulah, maka salah satu masakan tradisional khas dari Magetan
--dimasak di dapurnya yang sederhana, tungkunya dari tanah liat dan
memanfaatkan kayu bakar dari pohon jati atau kayu jenis lainnya dengan tesktur
keras demi menghasilkan pengapian yang lebih stabil-- itu bikin siapapun
ketagihan dan ingin menyantapnya lagi ala makan lesehan, setiap kali datang ke kota
kecil di Jatim tersebut.
”Oleh
karena itu, masakan khas Ndeso dari daerah Magetan tersebut juga
diapresiasi pihak akademik dan saya share langsung dengan mahasiswa
Culinary Art Class Akpar Majapahit dalam gelaran acara cooking demo.
Namun dalam demo masak kali ini ayam yang akan dipanggang tidak ditusuk dengan
bambu,” kata Chef Nadya Ratri Aryani kepada kru www.sekolahmasak,info
di ruang kerjanya, Kamis (21/01/2021) siang, pekan lalu.
Sebelum
praktik masak di kitchen, Chef Nadya,
demikian ia biasa disapa, lebih dulu menjelaskan bahan yang dibutuhkan untuk
masak Ayam Panggang Khas Magetan,
yakni ayam utuh (yang sudah dibelah dadanya) lalu dibersihkan bulu halus dan
isinya, dibentuk seperti butterfly (biasanya ditusuk dengan bambu dengan
lebar 5 cm dan panjangnya sekitar 30-40 cm) dan dikasih perasan jeruk limau
guna menghilangkan bau amisnya.
Selanjutnya
membuat bumbu berbentuk paste berwarna kekuningan (termasuk kelompok Bumbu
Jangkep). Bahan untuk membuat bumbunya sendiri terdiri dari shallot,
garlic, kemiri, kunir, red chili, hot chili, tomato, bumbu kaldu ayam, white
sugar, salt dan water. Bumbu dihaluskan sampai menyerupai pasta, lalu di-saute hingga keluar aromanya yang harum.
Selama
proses sauté ayam utuh yang sudah
dibentuk seperti butterfly dimasukkan ke dalam wajan selanjutnya bisa
ditambahkan seasoning, white sugar dan water secukupnya, kemudian di-simmering dan dikasih perasan jeruk
limau. Selama proses tersebut usahakan kuah bumbunya reduce hingga tinggal
10 persen saja.
Langkah
terakhir adalah meng-grilling Ayam Panggang Khas Magetan yang
sudah dibumbui tersebut selama 5-10 menitan. Aroma harum pun merebak saat Ayam
Panggang Khas Magetan itu di-grilled di atas kompor pemanggang.
Sebelum
Ayam Panggang Khas Magetan itu di-plating dan disajikan di atas
meja display, Chef Nadya minta anak didiknya masak Nasi Putih
dan membuat condiment berupa Sambal Tomat dan menyiapkan Lalapan-nya
berupa daun selada segar (iceberg lettuce), irisan buah tomat dan mentimun.
Lalapan ini sekaligus sebagai garnish-nya. Hmmm… sedap banget bro!
Anda
tertarik dengan kegiatan mahasiswa Culinary Art Class Akpar Majapahit
terakreditasi A. dan ingin bergabung menjadi mahasiswa Akpar Majapahit (Tristar
Group), silakan datang ke Graha Tristar
Jl. Raya Jemursari No 244 Surabaya,
Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822,
0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar