PADA pertemuan hari ketiga, Selasa (14/09/2021) pagi, sekitar 13-an mahasiswa Pastry Art Akpar Majapahit Kelas A-2 Pagi yang dibimbing Chef Renny Savitri M.Par., tampil antusias demi membuat empat kreasi kue tradisional, yakni Onde-onde, Nagasari, Pastel dan Bongko Mento, di Laboratorium Praktik Patisserie 2, Lantai 2 Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya.
Praktik membuat empat
resep jajan pasar tersebut merupakan materi praktik pengolahan kue tradisional hari
ketiga yang wajib dilakoni mahasiswa Pastry Art Class Akpar Majapahit. Materi
praktik buat kue tradisional dipungkasi pada Kamis (15/09/2021), di mana
mahasiswa diajarkan membuat empat kreasi jajan kue tradisional lagi yakni Lapis
Beras, Sosis Solo, Panada (kue tradisional khas daerah Manado)
dan Kue Bugis yang legit.
13-an mahasiswa Pastry
Class itu masing-masing kebagian tugas membuat Onde-onde (satu kelompok), Nagasari
(satu kelompok), Pastel (satu
kelompok) dan Bongko Mento (satu
kelompok), sesuai panduan teknis di Buku Ajar (Silabus) yang telah diberikan
kepada mahasiswa.
Dari empat resep yang
dipraktikkan pada Selasa (14/09/2021) pagi itu, ternyata Onde-onde yang menjadi daya tarik sebagian besar anak didik Chef Renny. Bukan karena membuat Onde-0nde
itu paling cepat proses memasaknya, melainkan
karena jajanan khas dari daerah Mojokerto, mendapat atensi khusus ketika proses
menggorengnya.
”Tekniknya gunakan api kecil saat menggoreng Onde-onde yang seluruh permukaannya ditaburi biji wiji (sesame seed) agar matangnya merata dari luar hingga isi berupa kacang hijau di dalamnya. Itu ditandai
warna kecoklatan saat matang dan ada bunyi othok-othok jika Onde-onde itu dikocok,” kata Chef Renny Savitri memberikan tips kepada mahasiswa.
Tiga materi praktik
yang lain juga diatensi oleh mahasiswa Pastry Art Class, yang kebagian tugas
membuat Nagasari, Pastel dan Bongko Mento. Mereka pun tampil antusias
saat bekerja di kitchen demi menampilkan produknya yang terbaik. Onde-onde
dan Nagasari merupakan kue tradisional berasa manis (sweet taste),
sedangkan Pastel dan Bongko Mento rasanya asin gurih (savoury
taste).
Durasi membuat empat
olahan kue tradisional itu sekitar tiga jam –mulai pukul 09.00-12.00 WIB, sejak
prepare bahan baku, proses memasak
hingga menyajikannya di meja display produk, sebelum produk olahan hasil
kreasi mahasiswa itu dinilai dan dievaluasi oleh Dosen Pengajar.
Materi
praktik membuat empat kreasi kue tradisional, yakni Onde-onde, Nagasari,
Pastel dan Bongko Mento, yang diajarkan kepada mahasiswa Pastry Art
Class itu termasuk kelompok Dessert
(Makanan Penutup).
Masih
menurut Chef Renny, teknik pengolahan
kue tradisional Indonesia memang sedikit ribet dibandingkan dengan kue modern
kekinian yang dipelajari mahasiswa sebelumnya, mulai Bread, Cup Cake, Pie, Tartlet,
Muffin dan terakhir Produk Adonan
Berlapis seperti Croissant, Danish dan Puff Pastry.
Namun
demikian jika Anda tertarik untuk melestarikan kue tradisional (aneka jajanan
pasar) ini –karena memang banyak dijual di pasar-pasar tradisional— juga tidak
ada salahnya, mengingat eksistensi jajan pasar belakangan malah naik daun.
”Kue
tradisional dengan tampilan kekinian itu sekarang mulai banyak disajikan di
hotel-hotel berbintang, saat sarapan (breakpast)
secara prasmanan, makan siang (lunch)
hingga jamuan makan malam (dinner)
dan jajan pasar pun kini bersanding sejajar dengan kue-kue modern lainnya,” ujar
Chef Renny Savitri kepada kru www.sekolahmasak.info, di ruang
kerjanya.
nda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa Pastry Art Class dan ingin menjadi bagian
dari civitas akademika Akpar Majapahit (Tristar Group), silakan datang langsung
ke Kampus Akpar Majapahit, Gedung
Graha Tristar Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330
350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar