Selasa, 20 Agustus 2019
Dari Ujian Praktik Sesi Ketiga di Dapur Pastry 1 Graha Tristar - Kreasi Kue Tradisional dari Daun Kelor Jadi Primadona Mahasiswa Pastry Class yang Suka Tantangan Baru
Dari Ujian Praktik Sesi Ketiga di Dapur Pastry 1 Graha
Tristar
Kreasi Kue Tradisional dari Daun Kelor Jadi Primadona
Mahasiswa Pastry Class yang Suka Tantangan Baru
PADA
ujian praktik
sesi ketiga (terakhir), Kamis (28/03/2019) siang, dua dari tujuh mahasiswa Pastry Akpar Majapahit Kelas Siang
yang dibimbing Chef Renny Savitri
M.Par., kembali memenuhi tantangan Dosen Pengajar untuk membuat
aneka kreasi kue tradisional (jajan pasar) dari daun kelor. Ujian praktik itu
sendiri digelar di Kitchen Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244
Surabaya.
Dua dari tujuh mahasiswa Culinary Kelas Siang yang
tertarik membuat kreasi kue tradisional dari olahan daun kelor adalah Imelda
Alodia Vadi P dan Jessica Antonius. Dua mahasiswi berparas cantik ini
tampil percaya diri saat membuat Arem-Arem
Tongkol Daun Kelor (Audi sapaan akrab Imelda Alodia) dan Putu Ayu Daun Kelor (Jessica).
Sementara itu lima mahasiswa Pastry Kelas Siang yang
lain fokus menyiapkan kreasi kue tradisional (jajan pasar) menurut versi mereka
sendiri. Aditya Bagus P., misalnya, sibuk menyiapkan proses pembuatan Bingka Kentang, kue tradisional berasa
manis (sweet) dari Banjarmasin,
Kalimantan Selatan, sedangkan Naufal Naldi tampil all out ketika membuat Canape
Bubur Sumsum.
Selanjutnya Arjuna Anggara, yang akrab disapa
“Anak Berbakat” berusaha keras untuk mempersembahkan Kue Pukis dengan taburan chocolate
meses yang berasa manis dan Evelyn Cindy E., antusias membuat Sosis Solo, yang merupakan salah satu
jajanan khas Kota Solo, Jawa Tengah, yang berasa asin + gurih (savoury).
Tak mau kalah dengan koleganya yang mengangkat
kreasi jajan pasar dari daerahnya masing-masing, maka Sindy Jannete P.,
yang berasal dari Rembang (Jawa Tengah) pun all
out ketika membuat jajan khas Rembang yakni Dumbeg Panka, yang dibungkus daun kelapa muda (janur) sebagai ganti
daun lontar yang sudah dicari di Surabaya.
Seperti peserta ujian yang lainnya, sebelum praktik
masak di Kitchen Pastry 1, tujuh mahasiswa Pastry Kelas Siang yang sehari-hari
diasuh oleh Chef Renny Savitri,
memperoleh subsidi uang belanja @ Rp 50 ribu perorang dari pihak Akademik.
Uang tersebut untuk dibelanjakan aneka bahan kue dan
roti sesuai kebutuhan peserta ujian.
Kalau dananya dirasa masih kurang saat mereka berbelanja, maka peserta
ujian tersebut wajib nomboki dari
uang sakunya sendiri.
Selain itu setiap peserta ujian juga diminta
menyerahkan resep cara membuat kreasi kue tradisional (jajan pasar) yang akan
dibuat mahasiswa Pastry Akpar Majapahit kepada dosen, sebelum ujian
berlangsung.
”Menariknya pada ujian praktik sesi ketiga
(terakhir) ini, masih ada dua mahasiswa kami yang menerima tantangan dosen
pembimbing untuk membuat kue tradisional –Arem-Arem
Tongkol Daun Kelor (Audi) dan Putu
Ayu Daun Kelor (Jessica), yang salah satu bahannya diambil dari daun
kelor,” ujar Chef Renny, di ruang
kerjanya.
Durasi ujian praktik membuat aneka kreasi jajan
pasar di Kitchen Pastry 1 siang itu dimulai pukul 13.00 hingga pukul 16.00 WIB.
Dengan waktu sekitar tiga jam, diharapkan setiap peserta ujian sudah bisa
menampilkan hasil kreasinya –sudah di-plating
atau di-garnish—semenarik mungkin
di hadapan dewan juri.
Tiga orang juri tersebut adalah Kaprodi Food Product Imania Ayu Wulandari
M.MPar., Kaprodi D3 Usaha Perjalanan Wisata Akpar Majapahit Dewi
Mariyanah M.Par dan Dosen D3 Prodi Perhotelan Tristar Group Hardhita
Kusdharyanto M.Par.
Ketiga anggota Dewan Juri itu dengan cermat melihat satu
persatu kue tradisional hasil kreasi mahasiswa Pastry Kelas Siang yang
sehari-hari diasuh oleh Chef Renny
Savitri M.Par di Kitchen Pastry 1, Lantai 2 Graha Tristar Surabaya.
Tidak hanya melihat tampilannya saja, ketiga orang
juri itu juga dipersilakan mencicipi satu persatu dari tujuh produk hasil
kreasi mahasiswa Pastry Kelas Siang dengan disaksikan Chef Renny Savitri.
Dalam ujian kali ini, ada tiga kriteria penilaian
oleh Dewan Juri yang mengacu pada Standard
Operation Procedure (SOP) yang biasa diaplikasikan di industri perhotelan,
yakni creativity & plating (penampilan), texture
(tekstur) dan taste (citarasa).
Semua produk pastry hasil kreasi mahasiswa Pastry
(P3) Kelas Siang yang disajikan di meja, tak luput dari perhatian dan dikritisi
oleh tiga orang juri berdasarkan tiga aspek yakni penampilan, tekstur dan
citarasanya.
”Hal ini demi mendapatkan obyektivitas selama
penilaian dan yang nilainya tertinggi memang produk pastry tersebut betul-betul
cantik, menarik dan enak ditinjau dari aspek penampilan, tekstur dan rasanya,”
kata Chef Renny, kepada kru www.culinarynews.info usai penjurian, Kamis (28/03/2019) sore.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar