twitter
S1 Teknologi Pangan

Culinary - Patisserie - Culinology - Molecular Gastronomy.



Food Technology.

Tristar Institute - Jemursari 244 - Surabaya

Info: 081234506426 - 081233752227.

Pages

Senin, 28 Desember 2020

Dari Final Exam Buat Kue Tradisional di Graha Tristar Surabaya


Mahasiswa Pastry Art Class Tampilkan Mochi dan Dango, Jajanan Tradisional dari Negeri Sakura Jepang


PADA final exam hari kedua, Selasa (22/12/2020) pagi, dua dari enam mahasiswa Pastry Art (P1) Akpar Majapahit Kelas Pagi yang dibimbing Chef Dwi Mei Retnowati, menampilkan Mochi dan Dango, dua jajanan tradisional dari Negeri Sakura Jepang. Mochi dipersembahkan Catherine Elizabeth, sedangkan Jonathan Adam menampilkan Dango.


Catherine tampil percaya diri saat final exam membuat Mochi di Laboratorium Praktik Patisserie Lantai 2 Graha Tristar Surabaya. Kue tradisional dari Negeri Sakura Jepang ini terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket. Kemudian dibentuk menjadi bulat dengan diameter antara 5-7,5 cm.


”Jajanan tradisional yang lembut dan lengket ini filling-nya bervariasi, di antaranya bisa diisi kacang hijau, kacang tanah, coklat atau keju. Kue berbahan dasar beras ketan ini sering dibuat dan disajikan pada saat perayaan tradisional Mochitsuki atau perayaan Tahun Baru Jepang,” ungkap Catherine Elizabeth kepada kru www.sekolahmasak.info, pekan lalu.


Hal sama juga ditunjukkan Jonathan Adam yang fokus membuat Dango. Dango adalah kue tradisional berasa manis dari Jepang yang terbuat dari tepung beras dibentuk bulat lalu direbus. Dango –tampilannya seperti Sate Telur Puyuh-- biasa disajikan dengan anko, matcha atau saus manis asin.


Jajanan tradisional ini dapat dinikmati sepanjang tahun di Jepang. Teksturnya yang kenyal serta rasanya yang beraneka ragam membuat Dango terkenal sebagai makanan spesial yang membuat orang ketagihan.


”Makanan tradisional yang berasa manis ini biasa dikonsumsi di lingkup keluarga. Selain itu, Dango juga cocok untuk dinikmati bersama teh hijau, khususnya matcha,” kata Jonathan di sela-sela acara penilaian oleh tiga anggota Tim Juri, yang terdiri dari Chef Ari Purwantoro, Chef Nadya Ratri Aryani dan Dewi Mariyanah M.Par.


Jika Catherine dan Jonathan antusias membuat dua jajanan tradisional dari Jepang, maka empat mahasiswa Pastry Art (P1) Class yang lain juga tampil all out saat final exam membuat jajanan pasar asli dari Indonesia di kitchen modern Graha Tristar.


Kamajaya Adiwida Patriot, misalnya, tampil penuh semangat saat membuat Sosis Solo Isi Tuna. Sosis Solo yang berasa asin dan gurih (savoury taste) ini menjadi kue tradisioanl yang diandalkan Kamajaya dalam final exam kali ini.


Sementara itu Steven Leonardo mengangkat Dadar Gulung Isi Pisang, dalam ujian praktik membuat kreasi kue tradisional yang dihelat Selasa (22/12/2020) pagi, pekan lalu. Sedangkan Claudia Nicole Halim harus bekerja keras demi mempersembahkan Klepon Ubi Ungu, jajan pasar yang menjadi kesukaannya.


”Dipilihnya ubi ungu untuk membuat Klepon karena saya tertarik warna purple-nya yang jauh lebih menarik daripada warna hijau Daun Pandan, yang sebelumnya sudah dipraktikkan di Kitchen Patisserie Graha Tristar,” ujar Claudia.


Selanjutnya yang tampil luar biasa adalah Ameliana Sunyoto. Mahasiswi Pastry Art Class ini juga ingin tampil beda saat membuat Tetel Goreng Ayam. Pasalnya, berkat sentuhan tangan dingin Ameliana, jajanan tradisional ini tampil beda dari yang biasa disajikan di lingkup keluarga, karena telah dikreasi sedemikian rupa sehingga Tetel Goreng yang diisi olahan Daging Ayam ini rasanya betul-betul Maknyuss!


Anda tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan datang langsung ke Kampus Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar