Mahasiswa Pastry Art Class
Tampilkan Mochi dan Dango, Jajanan Tradisional dari Negeri Sakura Jepang
PADA final exam hari kedua, Selasa (22/12/2020) pagi, dua dari enam mahasiswa Pastry Art (P1) Akpar Majapahit Kelas Pagi yang dibimbing Chef Dwi Mei Retnowati, menampilkan Mochi dan Dango, dua jajanan tradisional dari Negeri Sakura Jepang. Mochi dipersembahkan Catherine Elizabeth, sedangkan Jonathan Adam menampilkan Dango.
Catherine tampil percaya
diri saat final exam membuat Mochi di Laboratorium Praktik Patisserie
Lantai 2 Graha Tristar Surabaya. Kue tradisional dari Negeri Sakura Jepang ini
terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket. Kemudian
dibentuk menjadi bulat dengan diameter antara 5-7,5 cm.
”Jajanan tradisional
yang lembut dan lengket ini filling-nya
bervariasi, di antaranya bisa diisi kacang hijau, kacang tanah, coklat atau
keju. Kue berbahan dasar beras ketan ini sering dibuat dan disajikan pada saat
perayaan tradisional Mochitsuki atau
perayaan Tahun Baru Jepang,” ungkap Catherine Elizabeth kepada kru www.sekolahmasak.info,
pekan lalu.
Hal sama juga
ditunjukkan Jonathan Adam yang fokus membuat Dango. Dango adalah kue
tradisional berasa manis dari Jepang yang terbuat dari tepung beras dibentuk
bulat lalu direbus. Dango –tampilannya
seperti Sate Telur Puyuh-- biasa
disajikan dengan anko, matcha atau saus manis asin.
Jajanan tradisional
ini dapat dinikmati sepanjang tahun di Jepang. Teksturnya yang kenyal serta
rasanya yang beraneka ragam membuat Dango
terkenal sebagai makanan spesial yang membuat orang ketagihan.
”Makanan tradisional
yang berasa manis ini biasa dikonsumsi di lingkup keluarga. Selain itu, Dango juga cocok untuk dinikmati bersama
teh hijau, khususnya matcha,” kata
Jonathan di sela-sela acara penilaian oleh tiga anggota Tim Juri, yang terdiri
dari Chef
Ari Purwantoro, Chef Nadya Ratri
Aryani dan Dewi Mariyanah M.Par.
Jika Catherine dan
Jonathan antusias membuat dua jajanan tradisional dari Jepang, maka empat
mahasiswa Pastry Art (P1) Class yang lain juga tampil all out saat final exam membuat
jajanan pasar asli dari Indonesia di kitchen modern Graha Tristar.
Kamajaya Adiwida Patriot, misalnya, tampil
penuh semangat saat membuat Sosis Solo
Isi Tuna. Sosis Solo yang berasa
asin dan gurih (savoury taste) ini
menjadi kue tradisioanl yang diandalkan Kamajaya dalam final exam kali ini.
Sementara itu Steven Leonardo mengangkat Dadar Gulung Isi Pisang, dalam ujian
praktik membuat kreasi kue tradisional yang dihelat Selasa (22/12/2020) pagi,
pekan lalu. Sedangkan Claudia Nicole
Halim harus bekerja keras demi mempersembahkan Klepon Ubi Ungu, jajan pasar yang menjadi kesukaannya.
”Dipilihnya ubi ungu
untuk membuat Klepon karena saya
tertarik warna purple-nya yang jauh
lebih menarik daripada warna hijau Daun Pandan, yang sebelumnya sudah
dipraktikkan di Kitchen Patisserie Graha Tristar,” ujar Claudia.
Selanjutnya yang
tampil luar biasa adalah Ameliana
Sunyoto. Mahasiswi Pastry Art Class ini juga ingin tampil beda saat membuat
Tetel Goreng Ayam. Pasalnya, berkat
sentuhan tangan dingin Ameliana, jajanan tradisional ini tampil beda dari yang
biasa disajikan di lingkup keluarga, karena telah dikreasi sedemikian rupa
sehingga Tetel Goreng yang diisi
olahan Daging Ayam ini rasanya
betul-betul Maknyuss!
Anda tertarik aneka
kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar
Majapahit, silakan datang langsung ke Kampus Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25,
081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang
juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar