Tim Juri Apresiasi Mango
Sticky Rice, Kue Tradisional asal Thailand Persembahan Rahadian Pambudi
KUE tradisional asal Negeri Gajah Putih, Thailand, Mango Sticky Rice (Khao Niao Ma Muang) persembahan mahasiswa Pastry Art (P1) Akpar Majapahit Kelas Siang, Rahardian Pambudi, diapresiasi oleh Tim Juri yang terdiri dari Chef Mario Alvin Jonathan, Chef Renny Savitri dan Dewi Mariyanah, di Laboratorium Praktik Patisserie Lantai 2, Graha Tristar Surabaya, Senin (21/12/2020) siang.
Apresiasi dari Tim Juri itu memang tidak berlebihan berkat penggunaan dry ice yang memberikan sensasi berupa efek seperti kabut pada penyajian Mango Sticky Rice, kue tradisional kekinian hasil kreasi Han Han, sapaan akrab Rahadian Pambudi, pada final exam sesi siang.
Penampilan Mango Sticky Rice yang dibuat Han Han
memang beda banget dari biasanya karena ketan yang disiapkan bukan hanya warna original-nya, melain dibuat dua warna,
yakni putih dan ungu. Sementara itu buah mangganya sendiri di-blender dan di-treatment dengan bahan-bahan kue lainnya sehingga tampilannya tampak
seperti mango mousse yang lembut.
Untuk finishing-nya diberi garnish berupa edible flowers dan dry ice
effect yang memukau.
”Berkat tangan dingin
Han Han, tampilan Mango Sticky Rice
betul-betul beda dari biasanya. Mango Sticky Rice kreasi Han Han ini
selain cantik dan menarik, juga tampak elegan dan berkelas banget,” puji Chef
Lusiana, Dosen Pengajar Pastry Art seusai penjurian. Chef Lusiana ini sehari-hari dipercaya membimbing Han Han bersama
11 mahasiswa lainnya.
Tanpa mengecilkan
kreasi kue tradisional yang ditampilkan anak didiknya yang lain, Chef Lusiana juga mengapresiasi
kiesiapan mereka sebelum final exam kali
mini untuk melakukan trial lebih dulu di Laboratorium Praktik Patisserie, demi
hasil yang terbaik.
Selama final exam hari pertama siang itu, lima
mahasiswa lainnya yakni Rio Dhamara
Hergantara, Tommy Juanda, Zulkarnaen Fikriansyah Waluyo, Tio Nanda Nicosza dan
Daniel Pandu juga tampil all out, yang durasi ujiannya dipatok tiga jam
tersebut.
Rio tampil antusias
demi mempersembahkan kreasi jajanan pasar andalannya yakni Dadar Gulung Unicorn, sedangkan Tommy Juanda bekerja keras demi
membuat kue tradisional kekinian yang berasa gurih (savoury taste) dengan tampilan menarik yakni Pastel Goreng Hati.
Sementara itu Zulkarnaen
Fikriansyah Waluyo berjibaku di Laboratorium Praktik Patisserie dengan membuat Klepon in Jar, yakni Klepon yang dikemas
cantik dalam wadah mika transparan, sehingga tampilannya kekinian banget.
Tio Nanda Nicosza dan
Daniel Pandu juga tidak mau kalah dengan rekannya, kedua mahasiswa Pastry Art
ini berupaya tampil sebaik mungkin demi membuat Pukis Milenial (dua varian rasa) dan Nagasari Loyang, dengan penyajian yang memikat hati. Aneka kreasi
kue tradisional kekinian itu dinilai oleh Tim Juri dari tiga aspek yakni
tampilan & kreativitas, tekstur dan rasanya.
Anda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas
akademika Akpar Majapahit, silakan datang langsung ke Kampus Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau
0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar