twitter
S1 Teknologi Pangan

Culinary - Patisserie - Culinology - Molecular Gastronomy.



Food Technology.

Tristar Institute - Jemursari 244 - Surabaya

Info: 081234506426 - 081233752227.

Pages

Minggu, 25 November 2018

Serunya Karantina Hari Pertama Miss Culinary 2018




SURABAYA - Suasana Oxygen Room di Lantai 3 Hotel Novotel Samator di Jalan Kedungbaruk Surabaya, Kamis (22/11) siang itu sangat riuh. Sebanyak 16 finalis Miss Culinary 2018 antusias ikuti pembekalan kuliner, sebagai bagian karantina hari pertama. Tristar Culinary Intitute menghadirkan sesi Jelly Flower Pudding Decoration dan Latte art.  


Jennifer Goldie (21) finalis dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya terlihat exited, ketika Fitri Pastry Chef Tristar Culinary Institute mengenalkan dekorasi pudding.

“Ternyata semuanya butuh belajar dan tidak serta merta kita bisa memasak tanpa ikuti kelas,” jelas Jenifer.

Masing-masing finalis diberikan waktu satu jam untuk mendekorasi puding yang sudah disediakan panitia. Pipping Bag dengan rose tube yang berisi jelly decoration, lalu dituangkan dalam tatakan hingga membentuk kuntum bunga mawar. Sesudah jadi, lalu dipindahkan diatas jelly. Maka jadilah puding dengan dekorasi dari bahan puding.

Menurut Fitri, kelas Jelly Flower Pudding Decoration merupakan bagian dari pengenalan kepada finalis, kalau bahan dekorasi puding tidak selalu dari bahan butter cream. Tristar mencoba mengenalkan dengan bahan jelly, sebagai bahan alternatif dekorasi.



“Dengan pakai jelly, tentu handling waktu dekorasi berbeda dengan butter. Ini bagian dari edukasi tentunya,” jelas Fitri Pastry Chef.

Dalam sesi ini, finalis dibantu puluhan siswa-siswi dari Tristar Culinary Institute. Kelas ini juga disaksikan Juwono Saroso Presiden Direktur Tristar Culinary Institute dan perwakilan dari Jawa Pos.



Di sesi berikutnya, finalis mendapatkan edukasi tentang latte art, seni membuat dan menghias kopi. Edo Ubaidillah barista mendapatkan kesempatan mempresentasikan cara membuat kopi yang nikmat sekaligus menarik. Latte artmemakai seperangkat mesin kopi.
Menurut Salsabila Ghina Anoraga (21), kopi penuh dengan nilai seni. Mulai dari cara membuat dan menghias. Dengan mengenal latte art lebih dekat, dirinya menjadi lebih menghargai secangkir kopi, karena sampai di cangkir, melewati proses yang rumit.

“Tidak heran kalau kopi harganya cukup tinggi, karena memang dibuat dengan proses yang tidak mudah,” ujar Salsabilla.


Dalam kesempatan itu, Juwono Saroso merespon positif antusiasme finalis, karena menghargai sesi kelas dekorasi puding dan latte art yang sudah diberikan.

Bahkan, dirinya ingin mengumpulkan 50 kandidat Miss Culinary 2018, untuk bisa mendapatkan culinary class di Tristar Culinary Insititute dengan harga menarik.

“Harapan saya semuanya (finalis) bisa berkumpul di Tristar dan ikuti kelas yang kami berikan,” jelas Juwono.and

Tidak ada komentar:

Posting Komentar