Stefani Angelia Susanto dan Tiffany, dua mahasiswi Tristar Culinary BSD Serpong. Jawa Barat yang berhasil menyabet medali dalam lomba tingkat nasional di La Cuisine Competition, SIAL InterFOOD 2018 di Jakarta, 21 – 24 November baru lalu.
Seperti apa pengalaman mereka?
Ikuti testimoni mereka yang disajikan dengan gaya bertutur berikut ini:
|
Stefani Angelia Susanto |
Stefani Angelia Susanto:
“Ini Pengalaman Yang Luar Biasa”
Ketika saya melihat di Mading ada pengumuman lomba di SIAL InterFOOD, langsung tumbuh minat untuk ikut. Jarang-jarang ada lomba kuliner. Apalagi saya tahu ajang lombanya cukup bergengsi di arena pameran berskala internasional.
Saya langsung bilang sama Ibu Ira, salah satu dosen di kampus Tristar. Saya bilang, Bu, saya mau ikut lomba kategori Christmas Cookies. Kebetulan belum ada mahasiswa yang memilih tema tersebut.
Eh ternyata Bu Ira mendukung sekaligus bersedia menjadi pembimbing. Saya benar-benar tekun mempersiapkan diri. Jujur ya, dalam hati saya terobsesi bisa jadi juaranya. Kalau gak ada rasa ingin juara, buat apa ikut lomba. Ya kan?
|
Christmas Cookies, raih medali Gold Award |
Ketika karya mulai didisplay, saya sempat merasa down. Aduuuuh, gimana ini? Kok karya pesaing banyak yang bagus. Untuk jadi juara kayaknya jauh banget. Tapi saya berusaha menghibur diri. Caranya?
Saya menanamkan keyakinan bahwa pesaing saya pasti down juga melihat tampilan karya saya. Mereka, saya meyakinkan diri, pasti kagum melihat tampilan karya saya. Dengan cara itu, saya bisa merasa agak tenang dan muncul lagi keyakinan akan menang.
|
Dewan juri sedang melakukan penilaian |
Ternyata benar. Nama saya disebut sebagai peraih medali Gold Award. Rasanya senang banget. Teman-teman juga kelihatan senang. Sesaat saya serasa jadi bintang. Sibuk menerima ucapan selamat dari teman-teman. Ini pengalaman yang luar biasa.
Sekarang saya sudah masuk tahun kedua kuliah di Tristar jurusan pastry. Kelak, jika saya lulus, pengen kerja dulu. Cari pengalaman. Ke depannya, pengen punya usaha sendiri bidang kuliner. Doain ya.**
Tiffany:
“Menambah Pengalaman
dan Mengukur Kemampuan”
|
Tiffany |
Awalnya, saya ditawari untuk ikut lomba. Yang nawari itu Bu Ira, dosen Pastry. “Tyffany mau ikut lomba carving atau nggak.” Entah kenapa beliau memilih saya untuk diajak ikut lomba. Saya gak pakek mikir lama, gak ada rasa ragu, langsung aja kujawab: “Mau Bu, Mauuu”.
Ajakan dari Bu Ira itu sekaligus saya anggap tantangan. Saya terima saja tantangan tadi. Kebetulan banget, saya ini adalah tipe orang yang suka pada karya-karya yang bernilai seni. Menyukai keindahan dan suka berkreasi. Unsur seni pada kreasi carving itu sangat tinggi. Ini adalah kesempatan untuk menambah pengalaman sekaligus mengukur kemampuan.
Bu Ira, dosen yang baik hati itu memberikan beberapa saran. Di antaranya, harus banyak latihan agar tangan lebih lemas, tidak kaku saat carving. Untuk keperluan latihan, semua dibantu oleh kampus. Bu Ira juga juga meminjampan pisau.
Saya tanya beliau, apa nanti ada dosen yang membimbing dan mendampingi saya? Ada, jawab Bu Ita. Yang paling penting, lemaskan tanganmu dengan banyak latihan dulu. Kalau sudah lemas, dosen yang mengajari kamu nanti tinggal mengarahkan saja karena tanganmu sudah terkatih.
Rencana ikut lomba itu juga saya sampaikan pada orangtua saya. Mereka senang, mendukung dan sarannya sama dengan Bu Ira. Saya harus rajin berlatih, tekun, fokus dan berdoa. Hasilnya? Ternyata kreasi Fruit & Vegetable Carving mampu bersaing dan mendapatkan medali Silver Award.
|
Hasil kreasi Tiffany |
Saya masuk Tristar angkatan 2018. Ambil jurusan pastry. Sejak dulu saya bercita-cita untuk memperdalam bidang kuliner. Tamat SMU saya cari informasi di mana ada kampus yang bagus. Ada beberapa kampus alternatif yang saya dapatkan. Tapi, teman baik Mamaku memberi saran untuk masuk ke Tristar saja. Alasannya?
Kuliah di Ttistar itu lebih banyak praktik dari pada mempelajari teori. Praktik 4 hari dalam seminggu. Sangat ideal dan sesuai dengan yang saya inginkan. Mama setuju ketika saya memutuskan untuk masuk ke Tristar Culinary BSD.
Kalau lulus, saya akan menimba pengalaman dulu dengan bekerja. Kalau pengalaman sudah cukup dan modal sudah terkumpul, saya akan buka usaha sendiri. /ami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar